Rabu, 26 Desember 2012

Pelangi di Mataku


Aku terlanjur mencinta. Aku terlanjur terluka. Dan aku masih bertahan. Hingga kau sadari ada aku disampingmu yang selalu mencoba untuk memahamimu. Seutuhnya. Lebihmu hingga kurangmu. Saat aku dikasihi dan ditertawakan orang-orang yang ada disekelilingku. Karena “kebodohanku” yang masih mencintaimu. Dirimu. Dirimu yang sampai saat ini aku nantikan kembali. Kembali menjadi dirimu yang juga memahamiku.

Apa kau tak melihat butir-butir hujan kini berubah menjadi deras dan berayun bersamaan dengan angin kencang dan petir yang bersahut-sahutan dengan kilat dibalik bingkai jendela jiwa ini?

Saat ini adalah kita. Penuh kegetiran dan badai. Aku merasa sedih, takut, dan kalut. Mencoba menafsirkan setiap potongan- potongan peristiwa yang telah kita lalui. Aku merasa takut dan sendiri. Tapi sejenak aku mereda dengan diam, bukan bisu. Aku berharap akan datangnya pelangi, setalah hujan. Aku masih mempercayai hari itu akan tiba. Kita dimasa depan yang bahagia. Ku harap kau peduli. Ku harap kau kembali. Kembali bersama dengan jiwa, raga, dan sikap yang mencerminkan cinta. Tetaplah menjadi pelangi dimataku.

 12:41 Rabu, 27/12/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar